Fumigasi
Fumigasi merupakan
salah satu cara dari beberapa tehnik pengendalian hama yang sering
digunakan oleh para professional manajemen pengendalian hama.
Pengendalian hama gudang yang umum saat ini dilakukan adalah
pengendalian secar kimia dengan menggunakan pestisida. Pestisida selain
dapat membunuh hama juga sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan
dapat pula mencemari lingkungan. Oleh karena itu penggunaaan pestisida
dalam pengendalian hama perlu dilakukan secara hati-hati.
Ada 2 cara pengendalian hama gudang:
- Pengendalian hama bersifat preventif dengan cara spraying pada lantai, atap, dinding bagian dalam dan luar. Pestisida yang digunakan adalah Pestisida racun kontak atau racun perut dan umumnya yang bersifat residual.
- Pengendalian hama yang bersifat kuratif dengan cara fumigasi. Pestisida yang digunakan adalah Pestisida racun pernafasan. Oleh karenanya tidak mempunyai residual effect sehingga setelah fumigasi selesai komoditas akan mudah terserang kembali oleh hama. Prinsip fumigasi adalah mematikan hama yang ada pada waktu tersebut.
Bahan kimia yang digunakan untuk proses
fumigasi disebut “Fumigan”, jenis fumigant yang digunakan antara lain
Metil Bromida (CH3BR), Hidrogen Phasfin (Ph3) dan Surfuril Fluorida
(SD2F2)
PENGENDALIAN HAMA GUDANG
Fumigasi adalah pengendalian hama dengan
jalan memasukkan atau melepaskan fumigant (Pestisida) kedalam ruangan
tertutup atau kedap udara (Gas tight) untuk beberapa waktu dalam dosis
dan konsentrasi yang dapat mematikan hama.
Fumigan adalah pestisida yang dalam suhu
dan tekanan tertentu berbentuk gas dan dalam konsentrasi Seta waktu
tertentu dapat membunuh organisme penganggu tanaman. Pestisida sangat
beracun untuk semua organism hidup. Prosedur yng benar dilakukan harus
oleh fumigator terlatih memastikan bahwa fumigant tidak menimbulkan
resiko bagi kesehatan manusia dan hewan. Keterampilan dan keputusan yang
tepat juga diperlukan untuk memastikan bahwa fumigasi berhasil dan
tidakmerusak barang. Berdasarkan pengertian tersebut keberhasilan dari
suatu fumigasi sangat ditentukan oleh:
- Macam Fumigasi
- Dosis dan konsentrasi fumigant
- Jenis hama
- Waktu atau lamanya fumigasi (Exposure Time)
- Kedapan ruang fumigasi